BUKU ‘Skandal Century di Tikungan Terakhir Pemerintahan SBY-Boediono’ diharapkan menjadi pengingat bagi masyarakat, atas kasus yang harus dituntaskan. Buku ini bisa menjadi pengingat bagi masyarakat luas, bahwa kasus Bank Century sudah terang benderang, tetapi ujungnya belum jelas sampai di mana. Peluncuran dilakukan di Press Room Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis 4 Juli 2013.
Skandal Bank Century sebenarnya sudah sangat gamblang, bagaimana peran masing-masing pelaku. Bahwa gubernur BI saat itu, Boediono, yang paling berperan. Namun, entah kenapa KPK belum juga masuk ke ranah tersebut.
Buku itu sebenarnya ingin menyeret dan mengungkap aktor penggelontoran dana talangan berjumlah triliunan rupiah tersebut. Hal terpenting dalam buku itu adalah, dalam proses pengambilan keputusan penetapan Bank Century yang berdampak sistemik itu, peran Boediono sangat luar biasa.
Jadi gutak-gatuk, ngutak-ngatik atau tipu-tipunya ada di situ. Jadi, Muliaman Hadad yang tak lain adalah Deputi Gubernur BI menyampaikan matriks alasan agar bank ini berdampak sistemik. Ternyata matriks itu tidak menggambarkan dan menguatkan alasan yang sudah dirancang sebelumnya berdampak sistemik.
Lalu dalam rapat terkait hal ini, Boediono menyatakan matriks itu dilepas saja, karena tidak meyakinkan. Jadi itulah gambarannya, bagaimana pejabat BI mengatur siasat atau bertipu muslihat agar Bank Century berdampak sistemik. (Metrobali.com, “Bambang Soesatyo Luncurkan Buku Pengingat Skandal Century”, Jumat 5 Juli 2013)