Presiden dalam Pusaran Politik Sengkuni

Tidak ada voting

BUKU berjudul Presiden Dalam Pusaran Politik Sengkuni dirilis untuk mengkritik sikap dan langkah kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Buku ini merupakan rangkuman peristiwa yang terjadi sejak pemerintahan SBY tahun 2004, yang juga terkait dengan orang-orang sekelilingnya. Peluncuran buku dilakukan di Komplek DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 23 Oktober 2013.

Presiden Dalam Pusaran Politik Sengkuni mengungkap, bahwa sikap lembut, sabar, dan tidak grasak-grusuk yang dimiliki SBY saat terpilih menjadi presiden tahun 2004, sudah tidak terlihat lagi. Perubahan sikap tersebut, dikarenakan para pembisik atau orang-orang terdekat presiden, atau dalam bahasa Anas Urbaningrum disebut ‘Sengkuni’, hanya untuk menyenangkan presiden saja tetapi berefek buruk bagi sikap dan langkah kebijakan presiden.

Artinya para pembantu presiden, melakukan manuver-manuver untuk menyenangkan presiden, tetapi justru hal itu membuat presiden mati gaya dan terpojok. Akibatnya, rakyat telah kehilangan sosok dan figur sebenarnya yang dikenal dari tahun 2004. Sosok itu terasa hilang pada masa menjelang akhir pemerintahan. Buku tersebut hadir lantaran sikap dan kebijakan SBY selama ini terbangun atas campur tangan dari para loyalisnya, yang justru membuat citra SBY tidak sebaik pada Pemilu 2004.

Buku ini mengingatkan presiden harus berhati-hati, bahwa akan banyak Sengkuni. Lembaga kepresidenan menjadi magnet bagi para Sengkuni. Padahal, kita membutuhkan presiden yang kuat, agar virus-virus negatif dari Sengkuni tidak masuk kepada level kebijakan negara. (Liputan6.com, “Bambang Soesatyo Kritik Para Sengkuni SBY Lewat Buku”, Rabu 23 Oktober 2013)

Oleh:
Diposting pada:
Dilihat:229

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *